Pura Salem Swargan

Sumber sejarah yang memberikan keterangan secara pasti tentang pendirian Pura Salem Swargan tidak banyak yang tidak begitu lengkap/pasti. Menurut beberapa narasumber yang dapat kami wawancarai. Pura Dalem Swargan merupakan Pura Pemaksan yang didirikan kira-kira pada abad XVII sebelum kerajaan Singasari berdiri. Sesuai dengan cerita yang diberikan oleh narasumber konon pada zaman dahulu tempat berdirinya Pura Dalem Swargan sekarang ini merupakan hutan belantara, kemudian datanglah sekelompok orang dari Banjar Jambangan Sidhu Gianyar yang mengungsi akibat ada bencana (bregalan) diserang sekumpulan semut, dan menetaplah mereka di Tegal Wasi Disebelah Barat Desa Blahkiuh. Setelah beberapa lama menetap disana maka didirikanlah sebuah pura yang dinamakan Pura Dalem Jambangan, karena masyarakat yan menetap semakin banyak dan terus bertambah maka dibentuklah sebuah banjar yang bernama Banjar Jambangan. Pemilihan nama Banjar Jambangan dengan alasan masyarakat disama merupakan pelarian dari Banjar Jambangan Sidhu Gianyar.
Dari sejak didirikannya pura ini sudah banyak memberikan/memperlihatkan keajaiban-keajaiban yang dirasakan masyarakat setempat, seperti : pada waktu kemarau panjang tanah pertanian/persawahan didesa ini menjadi gersang, sehingga para petani tidak bisa mengolah/menanami lahan pertaniannya. Maka dipura inilah mereka melakukan pemujaan, memohon kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan yang berstana di Pura Dalem Jambangan ini supaya diberkahi air dan memang terbukti dengan turunnya hujan. Maka, dari itulah pura ini diidentikan dengan swargan/segala keindahan. Semenjak itulah nama pura yang sebelumnya bernama Pura Dalem Jambangan diubah menjadi Pura Dalem Swargan begitu juga dengan nama banjar yang sebelumnya bernama Banjar Jambangan diubah menjadi Banjar Kembangsari.
Seperti Pura Dalem kebanyakan, Pura Dalem Swargan juga mempunyai
Setra/kuburan namun sekarang ini sudah tidak difungsikan lagi dan disebut
Kuburan Mati, yang letaknya kurang lebih 800 meter di sebelah barat daya pura,
ditengah persawahan. Pada saat ini luar Kuburan Mati yang tersisa kurang lebih
79 m2, duimana pada Kuburan Mati terdapat Prajapati ...
#kimdes